Senin, 26 Mei 2008

SEBAGIAN ARSIP KRISTAL '2001 DI SEDAU


Kalo yang ini, permainan paling classic, Low impact! Spider web, tapi buat mereka waktu itu, belum pernah nemu permainan model gini! So excited! Yang difoto itu ada Yuan, Thareq lagi narik temannya, krn dia mesti yang pertama, mana kuat temennya ngangkat!


Ini adalah foto di Halaman Pesantren Ibnu Taimiyyah, Sedau, beralaskan Terpal Biru, para peserta membaca Al-Ma'tsurat. Panitianya cuma 5 (Bang Khalid, Bang Andri, Kak Puput, Bang Yudi, Kak Yayuk), pesertanya 44 orang. Yang digambar itu ada Erry, Dedi (Ketua FDRM), Thareq.

 

KRISTAL 2000 (THE FIRST KRISTAL)


Kalo yang ini, foto waktu penyelamatan, Rescue, Kelompok Dinul kayaknye yang
lagi menggotong korban, Lokasinya di Lapangan Bola, Belakang Lapangan Tenis di GOR


Kalo ini foto waktu materi sore di Halaman Masjid Mujahidin, 
ade Bang Khalid lagi nyekek Dinul, Adi, Rudiyanto (Masih SMP), 
Abangnye Rudi (Wawan)

KRISTAL '2000 DARI ARSIP-ARSIP LAMA


Ini adalah foto para peserta Akhwat KRISTAL '2000 di Halaman Masjid Mujahidin, The First - KRISTAL - In The History... Kalo ngga salah mereka lagi nyanyi Lagu Potong Bebek Angsa dengan irama Padamu Negeri.

PARA JAWARA KRISTAL 2001


Konon Foto ini adalah foto yang paling dibenci oleh para peserta akhwat, karena gaye yang ditunjukkan oleh para ikhwan. Tapi ya, ngga apa-apa deh. Ade siapa-siapa aja, Bang Khalid, Bang Yudi, Satrio, Joko, Adi, Kamboja, Dinul, Eksa, Udin, Sumaryan, Supri yang moto kayaknye Budi deh....

Selasa, 20 Mei 2008

JANGAN BANGKITKAN JASAMU PADA DAKWAH


Tetapi ALLAH-lah Yang Memberi Mereka Karunia Besar

Kelengkapan Amal Jama'i tempat kita 'menyumbangkan' karya kecil kita,
memberikan arti bagi eksistensi ini. Kebersamaan ini telah melahirkan
kebesaran bersama. Jangan kecilkan makna kesertaan amal jama'i kita,
tanpa harus mengklaim telah berjasa kepada Islam dan da'wah.

"Mereka membangkit-bangkitkan (jasa) keislaman mereka kepadamu. Katakan :
'Janganlah bangkit-bangkitkan keislamanmu (sebagai sumbangan bagi
kekuatan Islam, (sebaliknya hayatilah) bahwa ALLAH telah memberi kamu
karunia besar dengan membimbing kamu ke arah Iman, jika kamu memang
jujur" (QS. 49;17).

ALLAH telah menggiring kita kepada keimanan dan da'wah. Ini adalah
karunia besar.

Sebaliknya, mereka yang merasa telah berjasa, lalu
-karena ketidakpuasan yang lahir dari konsekwensi bergaul dengan
manusia yang tidak maksum dan sempurna
- menunggu musibah dan
kegagalan, untuk kemudian mengatakan : "Nah, rasain !" Sepantasnya
bayangkan, bagaimana rasanya bila saya tidak bersama kafilah
kebahagiaan ini?.

Saling mendo'akan sesama ikhwah telah menjadi ciri kemuliaan pribadi
mereka, terlebih doa dari jauh. Selain ikhlas dan cinta, tak nampak
motivasi lain bagi saudara yang berdoa itu. ALLAH akan mengabulkannya
dan malaikat akan mengamininya, seraya berkata : "Untukmu pun hak
seperti itu".

Seperti pesan Rasulullah SAW. Cukuplah kemuliaan ukhuwah
dan jamaah, bahwa para nabi dan syuhada iri kepada mereka yang saling
mencintai, bukan didasari hubungan kekerabatan, semata-mata iman dan
cinta fillah.

Ya ALLAH, kami memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu
dan cinta kepada segala yang akan mendekatkan kami kepada cinta-Mu.

Allahyarham KH Rahmat Abdullah

TAUBAT

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.
Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepada-Nya!
Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
karena Tuhan, dengan rahmat-Nya
akan tetap menerima mata uang palsumu!
Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah
menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya!
Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayolah datang, dan datanglah lagi!
Karena Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepada-Ku,
karena Aku-lah jalan itu.”

JALALUDIN RUMI

ABORSI

Mama sayang,
Aku di surga sekarang, duduk di pangkuan Tuhan.
Ia mengasihiku dan menangis bersamaku sebab
pedih pilu hatiku. Begitu ingin aku menjadi putri mungil mu.
Tidak terlalu mengerti aku akan apa yang telah
terjadi. Aku begitu bergairah ketika mulai menyadari
keberadaanku. Aku ada di suatu tempat yang
gelap, namun nyaman. Aku melihat aku punya jari-
jari dan jempol. Aku cantik seturut
perkembanganku, tapi belum siap meninggalkan
tempatku.
Aku menghabiskan sebagian besar waktuku
dengan berpikir atau tidur. Bahkan sejak hari-hari
pertamaku, aku merasakan ikatan istimewa antara engkau dan aku.
Kadang aku mendengarmu menangis, dan aku menangis bersamamu.
Kadang engkau berteriak dan memaki, lalu aku menangis.
Aku dengar Papa memaki balik.
Aku sedih dan berharap engkau akan segera baik kembali.
Aku heran mengapa engkau begitu sering menangis.
Suatu hari engkau menangis hampir sepanjang hari.
Pilu hatiku karenanya.
Tak dapat kubayangkan mengapa engkau begitu berduka.
Pada hari itu juga, hal yang paling mengerikan terjadi.
Suatu monster yang amat keji masuk ke tempat
hangat dan nyaman di mana aku berada.
Aku sangat takut, aku mulai menjerit, tapi tak
sekalipun engkau berusaha menolong. Mungkin
engkau tak pernah mendengarku……..
Monster itu semakin lama semakin dekat sementara
aku terus berteriak, “Mama, Mama, tolong aku….., Mama……tolong aku.”
Suatu teror yang ngeri aku rasakan. Aku berteriak
dan berteriak…….hingga tak sanggup lagi. Lalu
monster itu mulai mencabik lenganku. Sungguh
sakit rasanya, sakit yang tak kan pernah dapat
kuungkapkan dengan kata. Monster itu tidak
berhenti. Oh….bagaimana aku harus mohon agar ia
berhenti. Aku menjerit sekuat tenaga sementara ia
mencabik putus kakiku.
Sepenuhnya aku dalam kesakitan, aku sekarat.
Aku tahu tak kan pernah aku melihat wajahmu atau
mendengarmu membisikkan betapa engkau mengasihiku.
Aku ingin menghapus butir-butir air matamu.
Aku punya begitu banyak rencana untuk membuatmu bahagia, Mama….Tapi aku tak dapat.
mimpi-mimpiku musnah sudah.
Walau menanggung sakit tak terperi pedih dan
pilunya hati kurasakan melampaui segalanya.
Lebih dari segalanya aku ingin menjadi putrimu.
Tak ada gunanya sekarang, aku meregang nyawa
dalam sengsara tak terkatakan. Hanya hal-hal
buruk yang terlintas di benakku. Begitu ingin aku
mengatakan bahwa aku mengasihimu, sebelum
aku pergi. Tapi, aku tak tahu kata-kata yang dapat engkau mengerti.
Dan segera saja, aku tak lagi punya napas untuk mengatakannya; aku mati.
Aku merasa diriku terangkat, seorang malaikat
besar membawaku ke suatu tempat yang besar
dan indah. Aku masih menangis, tapi segala rasa
sakit tubuhku sirna sudah. Malaikat membawaku
kepada Tuhan dan membaringkanku dalam pelukan
Nya. Tuhan mengatakan bahwa Ia mencintaiku.
Lalu, aku merasa bahagia. Kutanya pada-Nya, apa itu yang
membunuhku. Jawab-Nya,
“Aborsi, Aku menyesal anak-Ku; karena Aku tahu
bagaimana ngeri rasanya.”
Aku tidak tahu apa itu aborsi; Aku pikir mungkin
nama monster itu.
Aku menulis untuk mengatakan betapa aku
mengasihimu……dan mengatakan padamu betapa
ingin aku menjadi putri mungilmu.
Aku telah berjuang sehabis-habisnya untuk hidup,
aku ingin hidup……! Kuat keinginanku, tapi aku tak
mampu; monster itu terlalu kuat…Dicabik-cabiknya
lengan dan kakiku dan akhirnya seluruh
tubuhku…..
Tak mungkin bagiku untuk hidup. Aku hanya ingin
engkau tahu bahwa aku berusaha tinggal
bersamamu. Aku tidak mau mati! Juga Mama,
berhati-hatilah terhadap monster bernama aborsi itu.
Mama aku mengasihimu…..Aku sedih engkau harus
menanggung rasa sakit seperti yang kualami.
Berhati-hatilah,
Peluk cium,
Bayi Perempuanmu………


sumber: Silent Scream of a Baby

Kamis, 15 Mei 2008

KRISTAL 2007 MEMANG LUAR BIASA!

Pesan : Kegiatan ini sangat baik untuk diikuti dan semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun. Dengan kapasitas peserta yang semakin banyak. Saya harap tim pelaksana selalu melakukan perbaikan agar tercapai hasil yang maksimal….Allahu Akbar! Kesan : kegiatan ini memberi saya banyak manfaat, baik kepribadian, pengetahuan agama, selain itu banyak yang selama ini menjadi tanda Tanya tapi berkat acara ini semua itu sebagian besar terjawab….Alhamdulillah!!! (Resiyanto, SMU Mujahidin Pontianak, Kelas XII)
Pesan :Tiada yang tak mungkin di dunia sebelum kita buktikan /dicoba, semoga Kristal 2008 untuk selanjutnya lebih baik, eksis dan intinya memberikan sesuatu yang berharga dalam hal pembelajaran agama Islam untuk masa depan. Kesan : Kegiatan sangat menyentuh, membangkitkan jiwa social kita ketika kita di tempat orang lain. Dan kegiatan ini sangat edukatif. Baik fisik, psikis dan kepribadian kita. Sukses terus buat eks-kul SMANSA. Succes always for your study Allahu Akbar! (Mukhlisin N. SMU Mujahidin, kelas XII)
Pesan : Semoga KRISTAL berikutnya lebih seru, sukses untuk KRISTAL. Kesan : Kegiatan Kristal menyenangkan terutama outbound-nya. (Mardiansyah, SMU 2, Kelas XII)

AKU KRISTAL

Deburan ombak kecil memecahkan kesunyian
Hangatnya mentari menyinari bumi
Sungguh menentramkan hati
Itulah yang kurasa ketika aku berada dalam Kristal
Aku baru sadar
Bahwa di dalam tubuhku ada jiwa kristal
Aku adalah kristal
Namun aku tak menyadarinya
Aku kristal yang penuh cahaya
Aku indah
Namun aku tak mengerti bahasa keindahan
Aku kristal yang mahal
Aku berharga istimewa!!
Namun aku belum menyadarinya
Namun hari ini setelah beberapa hari di dalam kristal
Aku bisa lebih mengerti siapa aku?
Untuk apa aku hidup?
Siapa tujuan hidupku?
Aku tahu sekarang!
Berhasil!!!
Cahaya kristalku semakin bening
Terima kasih kristal
Allah Ya Rabb!
Aku Kristal!

AKU KRISTAL!


One of the member of KRISTAL 2007
This poem has been dedicated by the official of Kristal 2007 as ‘PUISI OF THE YEAR’.

HISTORY OF KRISTAL

KRISTAL ADALAH KEPANJANGAN DARI KEGIATAN TRAINING INTENSIF TERPADU DI ALAM TERBUKA. KEGIATAN INI ADALAH BUAH KERJASAMA ANTARA ISLAMUNA (IKATAN SILATURAHIM ALUMNI SMAN 1 PONTIANAK) DAN FDRM (FORUM DIALOG REMAJA MUSLIM SMAN 1) PONTIANAK
Kristal ke-1. Halaman Masjid Raya Mujahidin (2000)
Kristal ke-2. Pondok Pesantren Ibnu Taimiyyah, Sedau (2001)
Kristal ke-3. Pondok Pesantren Ibnu Taimiyyah, Sedau (2002)
Kristal ke-4. Desa Arus Deras, Sei Ambawang (2003)
Kristal ke-5. Tanjung Gundul (2004)
Kristal ke-6. Sedau (2005)
Kristal ke-7. Tanjung Gundul (2006)
Kristal ke-8. Tanjung Gundul (2007)
Kristal ke-9. Sedau (2008). Insya Allah...